
UNM – Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar (FBS UNM) menggelar workshop nasional penulisan Karya ilmiah internasional. Kegiatan yang diikuti oleh sejumlah dosen dan mahasiswa ini berlangsung selama dua hari, Senin-Selasa, 27-28 Januari 2014 di Grand Clarion Hotel. Kegiatan ini menghadirkan dosen Politeknik Negeri Jember, Handoyo Puji Widodo, sebagai pemateri.
Â
Ketua Panitia workshop, Chairil Anwar Korompot, MA mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan atas dasar keresahan akan rendahnya nilai indeks karya ilmiah akademisi Indonesia oleh Scopus, yang merupakan sistem database penghimpun informasi kutipan artikel yang diterbitkan belasan ribu jurnal ilmiah di seluruh dunia. ” Misalnya pada tahun 2012, indeks Scopus publikasi dosen-dosen dari sepuluh perguruan tinggi terkemuka di Indonesia bila dikumpulkan bersama, masih lebih kecil dari indeks Scopus satu universitas di Malaysia, ” bebernya.
Baginya, keadaan ini tentu memprihatinkan, apalagi mengingat besarnya anggaran yang dibelanjakan pemerintah untuk penelitian bagi para akademisi dan peneliti di Indonesia setiap tahunnya. ” Salah satu cara mengatasi masalah-masalah tersebut adalah dengan belajar dari pengetahuan, keterampilan dan pengalaman penulis asal Indonesia yang telah memiliki reputasi internasional, ” ujarnya.
Â
Masih menurut Chairil, kegiatan ini diikuti oleh 125 orang peserta. ” Kami berharap dari kegiatan ini peserta sudah mampu membuat abstrak karya ilmiah yang memenuhi standar penulisan publikasi internasional atau bahkan sebuah karya ilmiah utuh yang memenuhi standar publikasi internasional, ” katanya.
Â
Sementara itu Handoyo dalam pemaparan materinya menekankan bahwa, untuk menghasilkan karya ilmiah yang layak dimuat di jurnal internasional perlu memerhatikan beberapa hal penting, misalnya isu-isu terkini, tata bahasa, jumlah referensi, serta kriteria yang telah ditentukan oleh jurnal tersebut. ” Diperlukan kesabaran dan keuletan dalam membuat satu karya ilmiah. Karya ilmiah Anda yang ditolak jangan dibuang atau dibiarkan begitu saja, tapi coba didaur ulang agar sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan, ” sarannya.
Â
Mahasiswa program doktor University of Adelaide Australia ini juga menyarankan agar dibentuk dan digalakkan komunitas menulis karya ilmiah di lingkup UNM maupun lintas universitas. Hal ini penting agar terjadi interaksi belajar bersama. ” Beberapa kendala yang dihadapi sehingga karya ilmiah tidak bisa dimuat diantaranya adalah kendala penguasaan bahasa asing, jumlah referensi yang dimiliki serta kurangnya pembimbingan dalam penulisan. Olehnya itu, dalam komunitas nanti, hal ini bisa dipecahkan bersama-sama, pungkasnya.
Â