Penguasaan Literasi Menentukan Keberhasilan Belajar

Diskusi

Untitled document

DiskusiUNM – Kemampuan membaca di kelas awal sangat menentukan keberhasilan anak belajar di kelas selanjutnya. Ketidakmampuan membaca akan menyulitkan anak memahami pelajaran.” Karena semua mata pelajaran mengharuskan anak membaca, maka kemampuan literasi bagi anak sangat penting,” tutur Spesialis Pengembangan LPTK USAID PRIORITAS Ajar Budi Kuncoro dalam acara National Workshop: Materials Adaptation For Good Practices School di Grand Swiss Bell Hotel, Medan (Kamis,18/9/2014).

Guru Besar Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof. Dr.H. Patta Bundu, M.Ed mengatakan penguasaan literasi tidak hanya berhubungan dengan bahasa Indonesia tetapi juga dengan mata pelajaran lain. Lebih lanjut Patta Bundu mencontohkan mata pelajaran IPA, banyak konsep IPA yang harus dipahami anak dengan cara membaca. Anak tidak cukup mampu membaca teks namun harus pula mampu memahami konteks bacaan. ”Selama ini banyak kencenderungan IPA dihafal, ini disebabkan karena IPA tidak diajarkan dengan model-model yang lebih subtansial,” tuturnya.

Ajar Budi Kuncoro mengatakan USAID PRIORITAS bersama 16 LPTK (Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan) sedang mengembangkan modul khusus literasi. Modul ini akan  memperkuat kemampuan sekolah mengintegrasikan literasi dalam pembelajaran dan diharapkan dapat membantu guru meningkatkan keterampilan literasi anak. ”Modul ini kami desain lebih praktis, artinya lebih gampang digunakan oleh guru-guru kita,” tambahnya.

Merekam. Peserta workshop merekam rekannya yang menunjukkan cara membaca yang baik untuk siswa kelas awal

Sedangkan akademisi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Supartinah, S.Pd, M.Hum mengatakan masih banyak guru belum mampu menyusun strategi pembelajaran yang tepat agar anak mampu membaca dengan baik. Guru juga masih sulit mendesain media pembelajaran yang efektif dan berbiaya murah. ”Modul ini akan sangat membantu mereka karena bahasa pengantar modul ini sangat sederhana. Selain itu dilengkapi dengan video, media pembelajaran yang berbentuk Big Book dan langkah-langkah membuatnya. Strategi pembelajarannya juga dibuat sangat detail,” jelas dosen PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) UNY itu.

Penasehat Pembelajaran USAID PRIORITAS Lynne Hill mengatakan modul ini akan digunakan oleh Good Practices School (GPS) yang menjadi sekolah-sekolah mitra terbaik yang dikembangkan USAID PRIORITAS. GPS diracang dan dikembangkan menjadi sekolah model yang dapat menjadi contoh baik dari segi pembelajaran dan manajemen sekolah.” Modul yang dikembangkan ini akan memperkaya dan memperkuat kemampuan GPS untuk melakukan praktik pembelajaran yang lebih baik. Pelibatan para dosen LPTK dalam kegiatan ini agar mereka menjadi lebih dekat dengan sekolah,” tutur pendidik dari Australia ini.

Dalam workshop selama tiga hari itu (17-19/9), peserta juga mengembangkan materi portofolio dan peningkatan profesionalisme guru melalui KKG, serta materi untuk SMP/MTs. Materi-materi yang dikembangkan juga untuk memperkuat implementasi kurikulum 2013. Kegiatan ini diikuti sebanyak16 LPTK mitra USAID PRIORITAS dari seluruh Indonesia yaitu Universitas Syiah Kuala, UIN Ar-Raniry, Universitas Negeri Medan, IAIN Sumatera Utara, IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, UIN Sunan Gunung Jati Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, IAIN Wali Songo Semarang, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta, UIN Sunan Ample Surabaya, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Makassar dan UIN Alauddin Massakar). Sejak tahun 2012 USAID PRIORITAS telah bekerja di tujuh provinsi di Indonesia yaitu Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Baten, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan (*)

Leave a Reply