LPM Penalaran UNM Bina Desa Produksi Minyak Kemiri

Untitled document

kemiriUNM – Lembaga Penelitian Mahasiswa Penalaran Universitas Negeri Makassar (LPM Penalaran UNM) kembali mengukir prestasi sebagai penerima dana hibah Program Hibah Bina Desa (PHBD) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) tahun 2014. Program ini merupakan program tahunan yang dilaksanakan oleh DIKTI untuk membina Lembaga Kemahasiswaan atau Unit Kegiatan Mahasiswa untuk turut andil dalam pengaplikasian ilmu kepada masyarakat melalui pengabdian masyarakat yang merupakan salah satu tri dharma perguruan tinggi. Selain itu, PHBD juga bertujuan untuk berperan aktif dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat desa sehingga terwujud desa binaan yang mandiri, produktif, kreatif, kompetitif dan proaktif. Adapun judul proposal dari LPM Penalaran UNM yang lolos dan mendapatkan dana hibah dari DIKTI yaitu “Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa Benteng Kecamatan Camba Kabupaten Maros Sulawesi Selatan Melalui Usaha Produksi Minyak Kemiri sebagai Produk Unggulan yang Bernilai Ekonomi Tinggi” dengan besar dana hibah yang diberikan untuk menjalankan program tersebut yaitu Rp 45.000.000,-.

Adapun tim pelaksana dari PHBD LPM Penalaran UNM 2014 ini terdiri dari Jamaluddin Gesrianto A. sebagai ketua tim dan Muhammad Arief Pratama, Wiwin Ardiansyah, Firdayanti Firman, dan Siti Hajar sebagai anggota.

Adapun waktu pelaksanaan program ini berdasarkan jadwal dari DIKTI yaitu berjalan selama 3 bulan mulai dari September sampai November 2014. Tim pelaksana program dari LPM penalaran UNM sendiri telah turun lapangan satu kali untuk melaksanakan program ini yakni pada hari senin hingga minggu (15-21/09/2014),   yang bertempat di Desa Benteng Kecamatan Camba Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Rangkaian kegiatan yang dilakukan selama tujuh hari kegiatan yaitu hari pertama pembukaan sekaligus sosialisasi pelaksaanaan kegiatan PHBD yang dilaksanakan di Kantor kecamatan Camba kabupaten Maros. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke Desa Benteng sebagai daerah sasaran. Pada hari kedua dan ketiga, keempat, kelima, dan keenam tim pelaksana melakukan pelatihan pembuatan minyak kemiri di tiga dusun di Desa Benteng yaitu Dusun Lappatalle, dusun Sumpatu dan dusun Lempong. Pelatihan dilakukan dengan mendemonstrasikan secara langsung cara pembuatan minyak kemiri dan sharing mengenai standar kualitas produk yang layak untuk dipasarkan.

Pada tahap pertama hingga ketiga pada bulan September lalu, pelaksanaan program PHBD difokuskan pada tahap sosialisasi dan persiapan pelaksanaan kegiatan di Desa Benteng. Pada tahap keempat yang baru saja dilaksanakan pada hari kamis hingga senin (16-20/10/2014) oleh tim pelaksana PHBD LPM Penalaran UNM dan dibantu oleh beberapa volunteer, telah sampai pada tahap pembangunan tempat produksi minyak kemiri. Tempat produksi minyak kemiri ini akan dijadikan masyarakat Desa Benteng sebagai tempat memproduksi minyak kemiri untuk dipasarkan. Selain membangun tempat produksi, tim pelaksana juga melengkapi sarana dan prasarana penunjang dalam produksi minyak kemiri.

Pelaksanaan program PHBD 2014 LPM Penalaran UNM dijadwalkan pelaksanaannya setiap akhir pekan. “Jadi setiap akhir pekannya khususnya pada bulan oktober hingga november, kami akan turun ke Desa Benteng untuk menuntaskan pelaksanaan PHBD. hal ini telah menjadi tugas kami sebagai tim pelaksana kegiatan untuk terus menggencarkan program ini sampai masyarakat Desa Benteng benar-benar merasakan manfaatnya” ujar ketua pelaksana, Jamaluddin Gesrianto A.

Lebih lanjut, Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia 2012 ini menuturkan tentang bagaimana perjuangan yang mereka lalui hingga sampai di desa tempat tujuan. “Ini adalah tantangan terberat bagi kami, namun juga merupakan tempat menghilangkan penat dari kesibukan kuliah khususnya diakhir pekan. Jadi kalau mahasiswa yang lain menghabiskan akhir pekannya dengan santai-santai, maka itulah bedanya dengan kami. Akhir pekan kami habiskan dengan mengabdikan diri pada masyarakat. Tak sedikit duka yang kami dapat, namun pengalaman yang luar biasa dengan medan menuju desa yang cukup berat tapi toh kami bisa menaklukkannya. Kami yakin bahwa perjuangan dengan semangat tak akan sia-sia” ujarnya sedikit curhat. (Ririn Mamiek Wulandari)

Leave a Reply