Makassar, 03 April 2015, Mahasiswa Program Studi PGSD UNM menggunakan waktu liburnya untuk belajar tanaman Hidroponik dan Aquaponik di Markas KODIM 1408/BS Makassar. Kegiatan ini didampingi langsung oleh Ketua Program Studi (KPS) PGSD UNM Ahmad Syawaluddin dan didampingi oleh Kapala Laboratorium IPA Ibu Erma Suryani. Komandan KODIM 1408/BS Letkol Arh Deni Sukwara menerima sekitar 60 orang mahasiswa PGSD UNM di Markas KODIM Jl. Lanto Dg Pasewang Makassar.
Dalam pemaparannya Pa Deny menjelaskan tanaman Hidroponik merupakan system menanam tumbuhan dengan nutrisi yang dibuat dan diberikan secara terpisah, dan disampaikan melalui air, sedangkan aquaponik menggabungkan system yang sama yang dari hidroponik dengan system pemeliharaaan ikan, atau aquaculture. Aquaponik memanfaatkan kotoran yang dikeluarkan ikan, dan diurai dan diubah oleh beberapa jenis bakteri melalui proses nitrifikasi, untuk menjadi nutrisi bagi tanamannya. Tetapi, perlu dicatat bahwa ada sedikitnya 3 unsur yang tidak dapat dipenuhi oleh kotoran ikan saja, meskipun diberi makanan ikan yang paling sehat sekalipun. Secara teoritis, aquaponik lebih menguntungkan.
Â
Ria Andriani Salah seorang mahasiswa PGSD bertanya yang manakah harus dipilih? Hidroponik atau aquaponik Komandan Kodim yang beru menjabat kurang lebih dua bulan ini menjawab bahwa pada dasarnya, sangat tergantung orangnya, apa yang dikejar, atau apa yang dibutuhkan mahasiswa, kalau itu adalah suatu yang komersial. Kalau yang dikejar adalah waktu yang terpendek dan hasil tanaman yang terbaik, kemungkinan hidroponik menjadi pilihan. Demikian juga kalau yang dikejar adalah simplisitas, hidroponik pasti lebih menarik. Tetapi, kalau kontinuitas yang dicari, atau bahkan tantangan yang kompleks, aquaponik menjadi lebih menarik. Jadi, terserah anda, manakah yang lebih menarik?
Ketua Program Studi PGSD UNM menambahkan bahwa kegiatan semacam ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan di Program Studi PGSD UNM, ini sangat penting untuk mahasiswa, memberikan inspirasi untuk selalu berbuat dan membuat sebuah inovasi dan Komandan KODIM memberikan salah satu contoh. Tanaman Hidroponik dan Aquaponik saya kira cocok diterapkan di kota Makassar, karena kota Makassar khususnya di Lorong-lorong kita tidak melihat lagi tanah yang bisa ditanami tanaman sayuran-sayuran seperti ini. Dan saya kira cocok dengan pemikiriran pa Danny Pomanto Wali kota Makassar untuk mewujudkan Kota Makassar khususnya memberdayakan anak-anak lorong menjadi dua kali tambah lebih baik.
Diakhir kegiatan ini DanDim 1408/BS dan KPS PGSD UNM sepakat untuk melanjutkan kegiatan ini. Pa Danny siap untuk masuk kampus UNM memberikan Kuliah Umum tentang Hidroponik dan Aquaponik. Bahkan berjanji untuk membantu mahasiswa PGSD mengembangkannya di dalam Kampus karena bahannya hanya dari bahan bekas dan terdapat dalam Kampus.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
(AS-03042015)