Optimalkan Peranan Service Provider, Lokakarya bagi 16 LPTK Digelar

Untitled document

Jakarta–Sebanyak 16 Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang tersebar di tujuh provinsi mengikuti lokakarya nasional. Lokakarya ini merupakan bentuk kerja sama antara 16 LPTK mitra dengan USAID PRIORITAS (Prioritizing Reform Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators and Students); program lima tahun yang didanai oleh USAID, yang dirancang untuk meningkatkan kualitas akses pendidikan dasar di Indonesia.

 

Tema yang diangkat adalah Lokakarya Nasional LPTK Sebagai Service Provider: Peluang, dan Tantangan, di Hotel Atlet Century, Jakarta. Berlangsung selama dua hari, tanggal 28-29 April 2015, lokakarya ini akan membahas peluang LPTK sebagai penyedia layanan atau service provider, yaitu peran LPTK untuk mampu menyediakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan guru. Adapun topik pembahasan diantaranya identifikasi, dan pemetaan mitra potensial, sumber daya, donor yang bisa diakses, dan bentuk layanan yang bisa diberikan. Adapun peserta lokakarya terdiri atas rektor, dekan, dan dosen.

Prof. Ainun Naim, Sekjen Kemristekdikti, menyatakan bahwa Kemristekdikti akan menyelesaikan reformasi 17 LPTK sampai dengan akhir tahun 2015, 46 LPTK di tahun 2016 dan 46 LPTK lagi di 2017. “Tujuan dari reformasi LPTK ini adalah supaya semua LPTK memenuhi standar yang ditentukan sehingga bisa menghasilkan guru yang berkualitas,” jelas Ainun di sela-sela acara.

Persebaran 16 LPTK mitra di tujuh provinsi, yaitu : (1) provinsi Nangroe Aceh Darrusalam, terdapat dua LPTK yaitu Universitas Islam Negeri  Ar-Raniry, dan Universitas Syiah Kuala; (2) Provinsi Sumatra Utara, terdapat dua LPTK yaitu Universitas Negeri Medan, dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatra Utara; (3) Provinsi Banten, terdapat LPTK IAIN Sultan Maulana Hasanudin, dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; (4) Provinsi Jawa Barat, terdapat dua LPTK yang terlibat yaitu Universitas Pendidikan Indonesia, dan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati; (5) Provinsi Jawa Tengah, terdapat Universitas Negeri Semarang, dan IAIN Walisongo Semarang; (6) Pada provinsi Jawa Timur, sebanyak tiga LPTK yang terlibat yaitu Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Surabaya, dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya; (7) Provinsi Sulawesi Selatan, lokakarya ini melibatkan LPTK Universitas Negeri Makassar (UNM), dan Universitas Islam Negeri Alauddin (UIN) Makassar. Selain ketujuh provinsi, lokakarya ini pun akan mengundang Universitas Negeri Yogyakarta sebagai LPTK dari provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Masing-masing LPTK mitra memiliki sebanyak dua sampai dengan tiga orang anggota konsorsium. Mereka akan dilibatkan ke dalam praktik yang baik yang diselenggarakan oleh USAID Prioritas. Konsorsium merupakan wadah tukar pengalaman, yang dapai dimanfaatkan bagi sesama LPTK untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Harapannya, terdapat peningkatan jumlah LPTK yang dapat mengakses praktik yang baik. Anggota LPTK konsorsium saat ini berjumlah 33 LPTK.

“Lokakarya ini untuk mengembangkan strategi efektif LPTK sebagai service provider sehingga dapat memberikan berbagai layanan baik secara nasional maupun regional/lokal di daerahnya masing-masing. LPTK bisa memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam berbagai pelatihan seperti pembelajaran PAKEM/CTL, MBS, Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penyusunan dan pengembangan Renstra Pendidikan, Pemetaan dan Penataan Guru, dan berbagai aspek pendidikan yang lain,” ujar Direktur Program USAID PRIORITAS Stuart Weston, saat diwawancarai, di Jakarta, hari ini (28/4).

LPTK, sebagai perguruan tinggi pencetak calon guru, memiliki peran strategis untuk mempercepat peningkatan mutu pendidikan. Perkembangannya, bentuk peranan LPTK adalah berupa pemberian Pre-Service Training bagi mahasiswa calon guru, secara individual para dosen banyak sekali diminta untuk memberikan pelatihan dalam In-Service Training bagi para guru, kepala sekolah, dan pengawas serta memberikan layanan konsultasi bagi dinas pendidikan dan kantor kementerian agama.

Kemitraan 16 LPTK dengan USAID Prioritas telah mengembangkan berbagai bentuk kerja sama, diantaranya (1) Menguatkan program praktik mengajar untuk mahasiswa (pra jabatan) dan pendidikan profesi guru (dalam jabatan); (2) Melatih dosen secara langsung tentang praktik pembelajaran yang baik; (3) Melibatkan dosen dalam pelatihan di tingkat kabupaten/kota dan sekolah; (4) Melatih sekolah lab dan sekolah mitra LPTK terpilih; (5) Membantu LPTK dalam pengembangan/revisi kurikulum pendidikan guru pra dan dalam jabatan; (6) Mendukung pengembangan LPTK sebagai penyedia layanan (service provider) untuk pendidikan dalam jabatan; dan (7) Melaksanakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) bersama guru. ***

Leave a Reply