Juru Bicara Presiden M. Fadjroel Rachman melakukan kunjungan silaturahmi ke Universitas Negeri Makassar (UNM). Senin (30/8/2021)
Kunjungan tersebut diterima secara resmi oleh Rektor UNM Prof. Husain Syam, para wakil rektor, para dekan dan pimpinan lembaga.
Prof. Husain Syam merasa bahagia atas kunjungan M. Fadjroel Rachman yang menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi ke UNM.
Dikesempatan itu, Prof. Husain Syam menyampaikan sejumlah progam UNM di masa pandemi, di antaranya ialah program vaksinasi yang telah dilaksanakan beberapa kali yang diperuntukkan bagi para dosen, pegawai, mahasiswa dan masyarakat umun, dengan berkolaborasi dengan instansi pemerintahan.
Selain itu, Prof. Husain juga mengungkapkan kerisauan dan kegalauannya kepada Juru Bicara Presiden tersebut, ia meminta agar pemerintah memberikan perhatian lebih dalam pembangunan gedung UNM.
“Sambutan yang hangat dari kami, Ijinkan saya menyampaikan kegelisahan ini, Pak Presiden sudah mencanamkan penyelesaian gedung mangkrak selesai di 2023, di UNM ini ada 3 gedung mangkrak, kami sudah selesaikan admistrasinya untuk bisa dilanjutkan, mudah-mudahan ini bisa disampaikan sehingga bisa dikerjakan,” ungkapnya.
Sementara itu, M. Fadjroel Rachman mengatakan kunjungan silaturahmi tersebut bagian dari posisinya sebagai juru bicara presiden yang ditugaskan dalam menyerap aspirasi, meyerap kritik dan membangun dialog kepada seluruh komponen kelompok masyrakat.
“Tugas saya sekarang ini untuk bersilaturahmi kepada seluruh stakeholder, termasuk akademisi. Bertemu menyerap aspirasi, menyerap kritik juga, tentu ada dialog didalamnya, untuk kemudian memberikan analisis dan rekomendasi kepada Presiden,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan pesan dari Presiden dalam kujungan tersebut, bahwa Indonesia mesti mempersiapkan SDM standar kualitas global, upaya menuju Indonesia emas 2045.
Namun menurut analisis yang ada bahwa pandemi covid-19 yang mewabah keseluruh dunia bisa saja mempercepat indonesia emas ditahun 2030, karena itu presiden mendorong agar perguruan tinggi terus melakukan persiapan dalam menciptakan SDM yang berkualitas global.
“Yang menjadi point utamanya yang pak Presiden ingin sampaikan, tolong di kabarkan dan cari kritik dan masukan terkait prioritas pembangunan SDM ini bisa terlaksana, supaya bonus demografi ini bisa kita lalui dengan menyiapkan SDM yang berkualitas global inilah yang mengisi indonesia emas,” ungkapnya.