260 Lulusan PPG-SM3T UNM Bergelar Gr

Untitled document

Foto_2UNM – Selasa, 11 Februari 2014 bertempat di ruang teater Menara Pinisi, Universitas Negeri Makassar (UNM) meyudisium 260 orang. Mereka ini adalah lulusan program Pendidikan Profesi Guru Sarjana Mendidik di daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (PPG-SM3T). Yudisium ini juga menandakan mereka berhak menyandang gelar Guru profesional (Gr) dibelakang namanya. Gelar ini didapatkan setelah ke-260 orang tersebut mengikuti program SM3T selama setahun kemudian program PPG juga selama setahun.

 

Ke-260 orang tersebut masing-masing dari Prodi Pendidikan Guru SD (16 orang), Pendidikan Bahasa Indonesia (25 orang), Pendidikan Bahasa Inggris (9 orang), Pendidikan Biologi (15 orang), Pendidikan Fisika (21 orang), Pendidikan Geografi (9 orang), Pendidikan Kimia (6 orang), Pendidikan Matematika (27 orang), Pendidikan Jaskesrek (41 orang), Pendidikan Ekonomi (44 orang), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (21 orang), Pendidikan Sejarah (21 orang), PKK (1 orang), Pendidikan Teknik Elektro (3 orang dan Pendidikan Teknik Elektronika (1 orang). Dari 260 orang yang dinyatakan lulus 170 orang merupakan alumni UNM, sementara sisanya yakni 90 orang berasal dari universitas lain seperti Universitas Muhammadiyah Makassar dan Universitas Negeri Gorontalo.
 
Rektor UNM, Prof Dr Arismunandar, MPd mengatakan bahwa ke-260 orang tersebut merupakan angkatan pertama dari program PPG-SM3T UNM. selain mendapatkan gelar Gr mereka juga mendapatkan sertifikat pendidik yang artinya jika nantinya menjadi lulus menjadi PNS maka akan langsung mendapatkan tunjangan profesi satu kali gaji pokok. ” Hal ini diatur dalam Permendikbud Nomor 87/2013 tentang Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Dari 260 orang ini, 12 diantaranya telah lulus CPNS di berbagai daerah, ” ujarnya.
 
Arismunandar menyadari bahwa dalam pelaksanaan PPG-SM3T UNM ini masih banyak kekurangan yang mesti dibenahi termasuk sistem pelaksanaan, asrama, kurikulum dan proses akademik. ” Kami berkomitmen bahwa segala kelemahan dalam penyelenggaraan angkatan pertama dapat diatasi dan tidak terjadi lagi di angkatan kedua, ” jelasnya.
Foto_1
Foto_3
Foto_4
Foto_5
 
Selain itu, Guru Besar bidang Manajemen Pendidikan ini berharap agar setelah menyandang gelar ‘Gr’ ini semangat pengabdian saat di daerah 3T tidak hilang. Karena inilah karakter yang membedakan dan akan terlihat jelas antara guru lain dengan guru yang bergelar ‘Gr’. ” Kalian semua adalah guru profesional yang telah terasah dan teruji karena telah mengabdi di daerah 3T. Pengalaman mengabdi di daerah 3T harus Anda terapkan dalam menjawab persoalan-persoalan serupa yang terjadi di daerah pengabdian Anda selanjutnya, Anda harus menjadi motivator dan contoh tauladan bagi guru yang lainnya ” pesannya.
 
Sementara itu, Muh. Ilyas salah seorang peserta yudisium mengungkapkan kebanggaannya bisa bergelar ‘Gr’. ” Hari ini merupakan hari yang sangat dinanti oleh para sarjana muda peserta PPG SM3T UNM, sejak diterima di tahun 2011 sebagai peserta SM3T hingga hari memiliki makna dan pengalaman yang mendalam yang tak mungkin kami lupakan, ” kesannya.
 
Acara Yudisium ini juga dirangkaikan dengan peluncuran lima buku karya tulisan para peserta SM3T yang berjudul Sumba Timur, Manggarai Timur, Papua I, Papua II dan Manifestasi Indonesia.