UNM Sambut 2.015 Mahasiswa Baru Pascasarjana Tahun 2023

Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar penyambutan mahasiswa baru Program Pascasarjana (PPs) S2-S3 Tahun akademik 2023-2024.

Acara penyambutan mahasiswa baru Pasca Sarjanan UNM dilaksanakan di Menara Pinisi UNM, Senin  (18/09/2023)

Dalam acara tersebut dihadiri Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh skaligus didapuk sebagai narasumber kuliah umum.

Sebanyak 2.015 mahasiswa baru PPs UNM yang terdiri dari jumlah mahasiswa S2 sebanyak 1.692 orang dan mahasiswa S3 berjumlah 323 orang.

Rektor UNM Prof. Dr. Ir. Husain Syam, M.TP, IPU, ASEAN Eng dalam sambutannya pada Tahun 2023 UNM menerima sebanyak 18.000 mahasiswa, sehingga total keseluruhan mahasiswa mencapai 63.000 orang dengan para guru besar dan dosen yang sangat berpengalaman.

“Penyambutan mahasiswa pasca sarjana tahun ini merupakan yang terakhir bagi saya. Untuk itu, perkenankan saya memohon dukungan menjadi nahkoda di kapal Sandeq yang baru. Insya Allah kita akan tetap bersama meski di tempat pengabdian yang lain,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia mengahdirkan Prof. Zudan di UNM untuk memotivasi mahasiswa baru harus menghadirkan seorang pembelajar sejati yang sudah malang melintang dalam ilmu pengetahuan.

“Prof Zudan adalah pembelajar sejati, kehadiran beliau sangat menginspirasi, menggugah semangat dan dapat mengisi potensi yang ada di kampus pencetak generasi tangguh di tengah ketatnya persaingan,” ujarnya.

Sementara itu, Prof Zudan menyarankan kepada mahasiswa pasca sarjana untuk merencanakan dan mengukur kemampuan.

“Awali dengan baik rencana dan manajemen pendidikan. Sehingga saat tiba waktu proposal semua akan bisa teratasi dengan baik,” kata Prof Zudan dalam kuliah umumnya dengan tema “Transformasi Digital dan Pemerintahan”.

Prof Zudan menguraikan berbagai klaster peradaban yang menggambarkan apa dan bagaimana umat manusia, harus terus bersiap diri menyongsong perubahan.

Menurutnya, peradaban umat manusia lekat dengan perubahan dari waktu ke waktu. Transformasi peradaban itu dimulai dengan istilah peradaban 1.0, yakni kehidupan manusia nomaden yang bertumpu pada berburu dan meramu. 

“Peradaban Terus berkembang ke generasi peradaban 4.0, ditandai dengan masyarakat yang sangat intens menggunakan teknologi. “Saya menyebut kehidupan ditandai dengan pelayanan dalam genggaman,” ujarnya.

Prof Zudan menunjuk transformasi yang sangat cepat terjadi di industri keuangan dan telekomunikasi. Dirinya mengambil satu contoh saja, bagaimana cara mengirim uang. Dulu orang tua mengirim uang kuliah anaknya lewat wesel pos. Kemudian beralih kirim uang lewat transfer di counter bank. 

“Generasi yang lebih muda lagi kiriman uang ditransfer melalui ATM. Sekarang kirim uang bisa lewat hp dengan m-Banking atau platform payment gateway lainnya. Lahirlah yang namanya digital trust. Sekarang di berbagai belahan dunia mulai masuk ke peradaban 5.0,” ujarnya.

Itu sebabnya, dirinya mendorong transformasi digital, agar pelayanan bisa lebih cepat, lebih baik, efektif dan dirasakan manfaatnya sehingga masyarakat pun ikut berbahagia.