Rektor UNM buka Pelatihan Pekerti dan Applied Approach

Pusat Layanan Peningkatan Keterampilan Dasar Instruksional, Applied Approach, Continuing Education & Lesson Study, Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Negeri Makassar (UNM) menghelat Pelatihan Pekerti dan Applied Approach, di Ball room, lt. 2 Menara Pinisi UNM, jl. AP Pettarani, Jumat, (4/12/2020).

Kegiatan yang rencananya akan berlangsung dari tanggal 4 – 11 Desember 2020 ini menghadirkan 147 orang peserta di lingkungan UNM ini dihadiri oleh Rektor UNM, Prof.Husain Syam, para Wakil Rektor, para Dekan, Direktur Pasca, Ketua Lembaga, Kepala Biro, dan lain-lain.

Prof Sapto Haryoko, yang juga Ketua LP2MP UNM mengatakan bahwa pelatihan pekerti dan Applied Approach ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam menyajikan materi dalam proses belajar di kelas.

Prof Sapto juga menghimbau kepada para peserta pelatihan untuk bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan ini, sehingga memberikan hasil yang baik.

Sementara itu, dalam sambutannya, Rektor UNM, Prof Husain, mengatakan kegiatan ini adalah sebuah majelis untuk merajut silaturahim. Pekerti ini, bagian penting yang perlu dipahami oleh pengajar di PT, yakni kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian, dan kompetensi profesional, lanjutnya.

“Pekerti ini diperuntukkan kepada non-tendik, sebagai bagian kita untuk mengonstruksi bahan ajar, mengasesmen proses yang dilakukan. Saya berharap bapak/ibu memiliki kompetensi dalam mengajar, terapkan teaching method yang baik, seperti halnya mengajar secara full daring harus terukur, indikatornya harus jelas sehingga menghasilkan mutu yang ekselen,” ungkapnya.

Prof. Husain Syam menerangkan kerjasama anatara UNM dengan Penyedia jasa Internet menjadi bagian dari infrastuktur pembelajaran, sakaligus mendorong mahasiswa UNM selain memiliki kecerdasan kognitif juga mampu terampil dalam memanfaatkan teknologi.

“Kita akan mendesain kegiatan belajar mengajar di UNM melalui cara blended, yakni kombinasi antara luring dan daring, 70% luring dan 30% daring, sehingga Jangan membuat mahasiswa kita cerdas secara kognitif tetapi lemah dari sisi kemampuan teknologi,” harapnya.

Selian itu yang tak kala pentingnya ialah, Prof. Husain menekankan perlunya pembentukan karakter, ia mengatakan bahwa selain transfer pengetahuan, kampus harus mampu membangun karakter para mahasiswa.

“Beda antara mengajar di kursus dan di PT, proses akademik di PT, terjadi proses transfer pengetahuan dan karakter (knowledge and value transfer)”pungkasnya.

Dr Sukardi Weda, yang juga nara sumber pada kegiatan tersebut menyambut baik kegiatan ini, karena dapat meningkatkan kompetensi seorang dosen. Sukardi Weda berharap pada peserta untuk mengikuti kegiatan ini secara sungguh-sungguh, sehingga setiap dosen yang ada di UNM ini memiliki kemampuan untuk transfer dan berbagi pengetahuan (knowledge and transfer knowldge) serta sikap kepada mahasiswa.