Maperwa UNM Rebut 3 Medali Emas dalam Abdidaya Ormawa Kemendikbudristek

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (Maperwa UNM) sukses meraih 3 medali emas secara beruntun pada penghelatan malam penganugerahan Abdidaya Ormawa yang dilaksanakan di Auditorium Universitas Jember, Jawa Timur, Sabtu malam (9/12). 

Penghargaan setara emas tersebut, seperti terbaik 1 sebagai sistem pendukung mitra keberlanjutan kategori mitra dengan dukungan keberlanjutan paling strategis, terbaik 1 sebagai dosen pembimbing dengan kategori dosen pendamping terinovatif yang diberikan kepada Asri Ismail, dan terbaik 1 sebagai tim pelaksana dengan kategori SDG’s terkuat. 

Ketua Tim Pelaksana Program Penguatan Kapasitas Organisas Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Maperwa, Muh. Riyadh Ma’rif menuturkan bahwa capaian ini tidak lepas dari kolektif dari semua tim pelaksana selama kurang lebih 5 bulan dalam merealisasikan program yang didanai oleh Kemendikbudristek. 

“Ini adalah hasil kerja keras semua tim dalam menjalankan program yang sangat baik ini, kami merancang pengelolaan sampah berbasis digital yang ada di Desa Tarowang, Kabupaten Jeneponto dan ternyata hasilnya sangat berdampak,” terangnya.

Adapun judul program PPK Ormawa Tim Maperwa, yakni Program E-Trash Bank untuk Mewujudkan SDG’s Desa Sadar Lingkungan dan Meningkatkan Penghasilan Rumah Tangga di Desa Tarowang. 

Dosen Pembimbing Asri Ismail menjelaskan tim yang didampingi merancang Inovasi teknologi  pada kegiatan tersebut adalah adanya website sebagai komponen utama. Website itu berfungsi sebagai buku tabungan untuk seluruh nasabah yang ada di Desa Tarowang.

Tidak hanya itu, tim juga merancang dua mesin pertama pembakaran untuk membuat paving block dari sampah plastik. Kedua, mesin pengolah bongkol jagung, bunga lontar jantan, dan tempurung kelapa yang kemudian  dijadikan sebagai briket. 

“Alhamdulillah, program ini mendapat apresiasi luar biasa dari masyarakat dan pemerintah setempat,” pungkasnya.

Mengapresiasi hal tersebut, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jeneponto, Mernawati mengungkapkan dirinya sangat bangga atas kerja-kerja dari mahasiswa, sehingga menghasil produk yang berkualitas internasional. 

“Saya dengar hasil uji lab, briket yang dihasil tersebut bernilai internasional dan sangat layak dijadikan sebagai produk ekspor di Jeneponto,” terangnya. 

Lebih lanjut,  Mernawati memaparkan sebagai bentuk tindak lanjut dan pengembangan kualitas e-TB Tarowang, pihaknya telah berkoordinasi dengan Bea Cukai Sulawesi Selatan untuk menguji kualitas briket yang diproduksi oleh masyarakat Desa Tarowang, menjadikan Desa Tarowang sebagai pilot project untuk persiapan industri briket kelas internasional, serta memasukkan Desa Tarowang sebagai kampung kompeten 2024 dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang mampu meningkatkan kualitas dan siap menjadi skala industri.

Abdidaya Ormawa tahun ini diikuti ribuan ormawa, tercatat 608 proposal yang dinyatakan lolos pendanaan, hanya saja setelah melalui presentasi kemajuan dan monev oleh Belmawa Kemendikbudristek ditetap 160 tim yang lolos final Abdidaya Ormawa dari 79 perguruan tinggi di Universitas Jember sebagai tuan rumah yang dilaksanakan pada 7-9 Desember 2023.

Abdidaya Ormawa menjadi salah satu ajang besar tingkat nasional yang digelar secara rutin oleh Ditjen Dikti Kemendikbudristek. 

Abdidaya Ormawa merupakan kegiatan pemberian anugerah/penghargaan tertinggi untuk ormawa pengabdi dan pemberdaya desa yang memberikan dampak positif terhadap pembangunan masyarakat. 

Anugerah Abdidaya Ormawa diberikan untuk seluruh pihak terkait yang mendukung keberhasilan PPK Ormawa, yaitu tim pelaksana, sistem pendukung Ormawa, sistem pendukung PT, dosen pendamping, dan sistem pendukung mitra keberlanjutan (Desa Mitra dan/atau Mitra Kelembagaan Eksternal)