UNM Jalin Kerja Sama Dengan USAID, AWS, dan Elitery Program TALENTA

Universitas Negeri Makassar (UNM) bersama United States Agency for International Development (USAID), Amazon Web Services (AWS) dan Elitery melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dalam rangka kolaborasi program Transformation To A Digital Economy By Improving Digital Talent (TALENTA). Penandatangan Nota Kesepahaman ini dilakukan langsung oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof. Dr. Hasnawi Haris, M.Hum dan Direktur Elitery, Kresna Adiprawira di Ballroom Menara Pinisi, Rabu (20/3/2024).

Talenta merupakan program kemitraan baru untuk memperkuat ekosistem digital Indonesia. Program ini bertujuan untuk melahirkan 60.000 lulusan siap kerja dari 20 universitas, serta 100 startup digital.

Prof. Hasnawi dalam sambutannya menyampaikan bahwa di era smart society ini anak-anak muda harus memiliki bekal atau modal dasar teknologi untuk terjun ke dunia kerja di masa mendatang.

Ia melanjutkan, program TALENTA ini tentu akan bersinergi dengan yang berkaitan dalam rangka mahasiswa mempersiapkan diri menghadapi tantangan di era global.

“sesuai dengan program kemdikbdud yang dibingkai dalam MBKM sudah banyak memberi ruang dalam memberikan bekal yang diperoleh dari berbagai program dari pemerintah serta program yang dikemas secara mandiri oleh UNM”, lanjutnya.

Ia berharap mahasiswa menggunakan kesempatan baik ini karena untuk menjadi peserta pada kegiatan tersebut tidaklah muda.

“Kita juga percaya bahwa kolaborasi dan support dari teman-teman TALENTA trus kita tingkatkan dengan memberikan semangat serta motivasi yang akan memberikan benefit yang mampu meningkatkan kapasitas personal anak-anak semua”, tutupnya.

Satuan Tugas pencegahan dan Penanganan Kekerasan seksual (Satgas PPKS) Universitas Negeri Makassar (UNM) ikut hadir dalam Rapat Koordinasi Nasional Satgas PPKS Perguruan tinggi seluruh Indonesia dalam lingkup Kemendikbudristek RI di Sheraton Gandaria Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Sekretaris Satgas PPKS UNM, Nilma Wiryanti yang turut hadir menyampaikan bahwa rakornas ini merupakan yang pertama kalinya yang diikuti sebanyak 250 perguruan tinggi di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut juga dihadiri Menteri pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A.

Nadim menyampaikan apresiasinya kepada kampus yang sudah berhasil membentuk Satgas PPKS.

Harapannya, kehadiran Satgas mampu mencegah dan memfasilitasi layanan yang dibutuhkan para korban melalui kolaborasi para ahli hukum maupun psikolog.

“Satgas PPKS berhak memberikan sanksi kepada para pelaku kekerasan seksual. Oleh sebab itu, diharapkan perguruan tinggi wajib memberikan dukungan tertinggi di lingkungan kampus,” tegasnya.